Family Albom

Friday, May 8, 2009

hanya suami (indon)

Disaat menuju jam istirahat kelas, dosen mengatakan pada mahasiswa - nya:
"Mari kita buat satu permainan, mohon Bantu saya sebentar".
Kemudian salah satu Mahasiswi berjalan menuju pelataran papan tulis.

DOSEN : Silahkan tulis 20 nama yang paling dekat dengan anda
Dalam sekejap sudah di tuliskan semuanya, ada nama tetangganya, teman kantornya, orang terkasih dan lain-lain.

DOSEN : Sekarang silahkan coret satu nama diantaranya yang menurut anda paling tidak penting !
Siswi itu lalu mencoret satu nama, nama tetangganya.

DOSEN : Silahkan coret satu lagi !
Kemudian Siswi itu mencoret satu nama teman kantornya lagi.

DOSEN : Silahkan coret satu lagi !
Siswi itu mencoret lagi satu nama dari papan tulis dan seterusnya. Sampai pada akhirnya diatas papan tulis hanya tersisa tiga nama , yaitu nama orang tuanya, Suaminya dan nama anaknya.
Dalam kelas tiba-tiba terasa begitu sunyi tanpa suara, semua Mahasiswa/siswi tertuju memandang ke arah dosen, dan mereka mengira sudah selesai tidak ada lagi yang harus dipilih oleh siswi itu.

Tiba-tiba dosen memecahkan keheningan dengan berkata ,"Silahkan coret satu lagi !

" Dengan pelahan-lahan siswi itu melakukan suatu pilihan yang amat sangat sulit. Dia kemudian mengambil kapur tulis, mencoret nama orang tuanya.

DOSEN "Silahkan coret satu lagi!"
Hatinya menjadi binggung. Kemudian ia mengangkat kapur tulis tinggi-tinggi. Lambat laun menetapkan dan mencoret nama anaknya.
Dalam sekejap waktu, terdengar suara isak tangis, sepertinya sangat sedih.
Setelah suasana tenang.
Dosen lalu bertanya " Orang terkasihmu bukannya Orang tuamu dan Anakmu ?, Orang tua yang membesarkan anda, anak adalah anda yang melahirkan, sedang suami itu bisa dicari lagi. Tapi mengapa anda berbalik lebih memilih suami sebagai orang yang paling sulit untuk dipisahkan ?

Semua teman sekelas mengarah padanya, menunggu apa yang akan di jawabnya. Setelah agak tenang, kemudian pelahan-lahan ia berkata
"Sesuai waktu yang berlalu, orang tua akan pergi dan meninggalkan saya, sedang anak jika sudah besar setelah itu menikah bisa meninggalkan saya juga, yang benar benar bisa menemani saya dalam hidup ini hanyalah suami saya. “

******

Benar, orang tua akan kita tinggalkan saat kita sudah bisa hidup mandiri kelak, mereka tidak akan mungkin bisa menemani kita sampai dengan akhir usia kita, mereka akan melepaskan kita setelah saatnya kita bisa hidup mandiri tanpa bantuan mereka....

Anak pun juga, saat mereka sudah bisa hidup mandiri, kita pun akan melepaskan mereka untuk memulai kehidupan mereka yang baru, lepas dari tanggung jawab kita, dan bertanggung jawab kepada diri masing-masing...

Tapi...pasangan kita...entah suami ataupun istri...adalah seseorang yang akan selalu mendampingi kita sampai akhir, mendampingi kita dengan cinta mereka yang tulus, kasih sayang yang tanpa pamrih....Yah..merekalah yang akan mendampingi kita sampai akhir...
Semua bahan yang tersiar adalah menjadi tanggungjawab pengirimnya dan pihak pentadbir laman ini tidak akan bertanggungjawab di atas sebarang kerosakan, kerugian dan tuntutan yang berlaku.

No comments: